
Innalilahi wa innailahi raji’un….
Tubuh-tubuh gontai berjalan pulang
Lewati jalan setapak itu…
Beberapa kerabat menyangga
Bunda yang kelihatan semakin tua hari itu.
Semua bersedih…
Baru saja aku hadir di pemakaman Mbah kUng
Dengan airmata yang masih membasahi
Mata dan matahatiku
Mbah Kung telah tiada…
Setelah berjuang 35 hari lamanya
Bersahabat dengan infus,
Alat pengukur denyut jantung,
Obat-obatan, racun-racun medis,
CVP, ventilator, dan perawat
Di ruang ICU
Tak pernah ku hadir
Untuknya…
Selama Beliau di ICU
Sekedar untuk menggengam jemarinya,
Mengelus dahinya. Memijat kaki dan tangannya
Atau memberikan kecupan mesra tanda bakti
Cucu kepada Mbah Kakungnya…
Selalu kulihat semangat di wajah Mbah Kung
Lewat anggukan atau kedip kelopak matanya
Saat kubisikkan
Mbah Kung harus kuat, Aku cinta Mbah kUng…
Tapi nyatanya…
Mbah Kung tetap harus pergi
Menemui penciptanya
Tinggalkan beribu kenangan manis
Hisup bersamanya
Wariskan beribu sifat baik dari
Kehidupannya.
Mbah Kungpergi dengan tersenyum. Kata Bunda
Dalam damai dan diam
Tak ada jeritan kesakitan
Hanya diam dan tersenyum…
Mungkin sebagai tanda
Bahwa ia pernah bahagia
Hidup bersama keluarganya
Lalu bahagia menjemput keabadiannya…
-----------------------------------------------------------------
Lalu…
Ada lagi yang hilang selain kebijaksanaanmu
Juga kasih sayangmu yang penuh itu
Memenuhi relung-relung jiwa dalam hariku
Tapi
Aku tahu
Kau sudah bahagia di sana
Memeluk erat ibumu…
Seperti kerinduan yang berpuluh-puluh tahun
Lalu
Tinggal kita di sini
Hadapi hari tanpa hadirmu
Tetapi dengan seribu keyakinan
Kau akan melihat kita semua
Bahagia
Mendoakanmu…
Merindukanmu…
Menggapai cita
Seperti keinginanmu dulu
Biarkan kita
Menjadi penerus akar hidupmu, Mbah Kung
Lihatlah kita
Menjadi penerus akar hidupmu
Berilmu,
Beramal dan berakhlak mulia
Seperti yang selalu kau bisikkan
Dan doakan kepada kita
Kita kan selalu ada di sini,
Menjaga dan mencintai Ayah Bunda
Tersayang…
Ibu ayah dari Cucu cUcumu
Seperti yang selalu kau lakukan kepadanya
Selamat jalan Mbah Kung....
Ada lagi yang hilang selain kebijaksanaanmu
Juga kasih sayangmu yang penuh itu
Memenuhi relung-relung jiwa dalam hariku
Tapi
Aku tahu
Kau sudah bahagia di sana
Memeluk erat ibumu…
Seperti kerinduan yang berpuluh-puluh tahun
Lalu
Tinggal kita di sini
Hadapi hari tanpa hadirmu
Tetapi dengan seribu keyakinan
Kau akan melihat kita semua
Bahagia
Mendoakanmu…
Merindukanmu…
Menggapai cita
Seperti keinginanmu dulu
Biarkan kita
Menjadi penerus akar hidupmu, Mbah Kung
Lihatlah kita
Menjadi penerus akar hidupmu
Berilmu,
Beramal dan berakhlak mulia
Seperti yang selalu kau bisikkan
Dan doakan kepada kita
Kita kan selalu ada di sini,
Menjaga dan mencintai Ayah Bunda
Tersayang…
Ibu ayah dari Cucu cUcumu
Seperti yang selalu kau lakukan kepadanya
Selamat jalan Mbah Kung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar