Ilusi

Ilusi
Irma Subagio

Selasa, 28 September 2010

(◕‿◕✿) HANya للّهُ yang tau..bukan KAMU


Ruang hatiku hampa
Melebur bersama jiwa yang kosong
Menyatu dengan pikiran yang sepi
Membelah rasa cinta yang ada

Hatiku hampa
Kau tanya mengapa
Jiwaku dilebur
Kau tanya siapa
Pikiranku menyepi
Kau tanya bagaimana bisa

Kau tanya mengapa...?
Kujawab, karena cintamu pergi dariku
Kau tanya siapa
...?
Kujawab, dirimu yang menggerogoti relung hati
Kau tanya bagaimana bisa
...?
Kujawab, bagaimana mungkin kau tak mengerti
Kutanya pada diriku
...?
Mengapa kepergian cinta ini menyakitkan
Siapa yang pantas perduli akan sakitnya hatiku

Bagaimana bisa cinta ini pergi
Kujawab, Hanya Tuhan yang tahu
______________________________________________________________*

Alone.....! ^_^

Hampanya hati
Menggalau dinginnya cinta
Di dalam harap
Hanya bisa merasa perihnya hati

Gelegar petir
Menghempas raga
Ke tempat terjauh
Yang bisa dijangkau

Terik mentari
Menguapkan jiwa
Menjadi benda terkecil
Yang bisa dilihat

Melepas jiwa

Sendiri menanti
Melebur raga
Menyatukan asa

Semua itu
Hanya salah satu cara
Untuk menguatkan cinta
Yang masih tersisa di hati

Andai kau memahaminya
Andai kau mengerti
Andai kau merasakannya
Andai kau juga memiliki rasa ini........><❤‿❤

Apakah sebenarnya arti kata “harapan” ? Seberapa pentingkah “harapan” itu?

Menurutku, harapan itu sangat penting. Karena harapan, manusia memiliki tujuan hidup. Untuk tujuan hidup itulah kita bertahan hidup. Tanpa harapan, berarti tanpa tujuan, maka hidup menjadi tidak berarti.

Manusia yang hidup tanpa harapan, sama saja seperti seseorang yang sedang berjalan di jalan yang panjang tanpa rambu-rambu, tanpa penunjuk jalan dan tanpa rasa pasti apa yang ada di ujung jalan tersebut. Apakah kita bisa terus berjalan di jalan yang seperti itu?

Untuk beberapa saat mungkin ya, tapi pasti kita akan merasa lelah, dan mencoba melihat apakah ada jalan lain yang lebih jelas,dan apabila ada jalan lain yang bisa memberikan harapan, maka kita akan memikirkan untuk beralih memilih jalan yang lain tersebut daripada terus bersabar menyusuri jalan yang sama sekali tidak kita ketahui bagaimana akhirnya.

Sayangnya, saat ini aku masih menyusuri jalan panjang yang tidak jelas tanpa rambu2 ini. Saat ini aku mulai lelah, namun kau tak memberitahu apa yang akan aku dapatkan di ujung jalan ini. Satu2nya yang membuatku terus bertahan di jalan ini adalah karena rasa sayangku padamu. Aku ingin, ingin sekali meneruskan jalanku di sini, tapi aku mulai lelah dan putus asa. Aku benar2 tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

Harapanku saat ini adalah, kau akan memberitahuku akhir dari jalan ini atau aku akan berhenti,untuk berusaha mencari jalan yang lain, yang bisa memberikanku harapan. Aku harap kau bisa mengerti.

Memang benar, kita tidak akan pernah tahu, apakah kita akan sampai di ujung jalan lain itu, ataukah sebelum kita sampai pada ujung jalan itu kita akan menemui berbagai halangan, atau atau yang lain…

Namun apabila aku menemukan jalan lain dengan harapan itu, aku akan memilih untuk menyusurinya. Aku akan berusaha untuk bisa mencapai ujung jalan, dan meraih harapan yang menantiku di sana. Aku benar2 berharap Tuhan akan memberikan petunjuk, jalan mana yang harus aku tempuh.

Pengharapan, itulah satu-satunya penangkal ketakutan (

Tidak ada komentar:

Posting Komentar